Jumat, 03 Oktober 2008

Mencari Khilafah Yang Hilang


---- Coming Soon ----

Kamis, 02 Oktober 2008

Senja di Wajahmu


Saat mata terbuka selalu kulihat fajar merekah diwajahmu....

ya,...
hanya itu yang aku ingat....

kau selalu menjadi lukisan jalan panjang hidupku
menyambut pagiku dengan semangatmu
melatihku berdiri diatas kakiku sendiri
mengajarkanku merentas semua mimpi

singa....

ya,....
aku ingat,....

kau adalah singa dengan seluruh rimba tunduk padamu
belantara liar menatap takut padamu
berjalan gagah berhias bekas luka di dadamu
lukisan hijau kebiadaban melekat erat dikulitmu

belati....

ya,....
aku ingat....

belatimu tak pernah tumpul untuk melanjutkan hidupku
diantara ribuan erangan amarah jutaan manusia kau didalamnya
mengais hina, menumpuk mimpi dalam ukiran sejuta asa padaku

pena,....

ya,....
aku ingat....

kau beri aku pena untuk membunuh kesulitan hidupku
kau bekali harapan gemilang tanpa darah tertumpah padaku
wasiatkan aku tatapan elang tanpa cakar terhunus
memberiku taring serigala tanpa kebuasan
menjadikan diriku baja yang dibakar salju, ditempa kapas...

Ayah,....

ya,....
aku ingat....

begitu aku memamnggil namamu....Ayah
kini kau bukan lagi singa
kini kau tak lagi menggenggam belati
melayani detik dalam harimu dengan nafas tersengal
kegagahanmu tinggallah jalan terserak
lukisan hijau didadamu menua seiring keriput kulitmu

Aku,....

ya,....
aku anakmu....

kanvas putih yang telah kau warnai tinta mimpimu
yang dengan pena darimu aku menjalani hidupku
tanganku tak belumur darah,ayah....
dadaku tak berlukisan,ayah....
karena kau ingin itu dariku....

tapi,....
ya,....
aku,....

akan menjadi singa seperti mu....
akan menghunuskan pena yang kau bekali untukku
bukan lukisan hijau didadaku melainkan dasi yang wibawa

Ayah,....
senja di wajahmu, mengukir sejuta mimpi padaku

Namaku Raja...


Tikus,
bukan...

Anjing,
juga bukan....

Bangkai,
masih tetap bukan....

"Aku masih sama seperti kalian!!"
"Aku juga memiliki dua tangan, sama dengan kalian !!"
"Punya dua kaki, kalian juga!!"
"Hidup dan tidak mati, berarti aku bukan bangkai!!"

"Kenapa kalian bertanya seperti itu ?"
"Karena aku kotor...?"
"Apa aku terlihat menyeramkan...?"
"Aku rasa, aku cukup pantas untuk hidup...!!"
"Hanya saja, penampilanku tidak seperti kalian..!"

"Aku makan nasi seperti kalian, walaupun aku mencarinya di tong sampah!"
"Aku juga bahagia, walau mungkin hanya pada saat mendapat uang banyak setelah mengemis!!"
"Aku juga pernah menangis, ketika temanku mati karena dia terlalu sering menghirup lem!"
"Aku juga pernah merasakan kepuasan seperti kalian, biasanya pada saat aku memainkan adik kecilku, hingga dia muntah - muntah"

"he...he...he..."

"Tapi asal Kalian tahu, aku ini seorang raja.."
"Karena sebelum mati, ibuku bilang, kalau aku ini seperti seorang raja baginya...."
"ya, memang hanya itu yang aku tahu...."
"Tentang statusku seorang raja...."

"Hmm..."

"Tapi,... Aku heran, mengapa kalian tidak sependapat dengan mendiang ibuku?"
"Kalian selalu memakiku, dengan panggilan namaku yang selalu berganti tiap hari...."
"Tadi pagi, di stasiun kalian memanggilku Anjing..."
"Kemarin, dalam biskota kalian panggil aku bangkai..."
"Siang ini, kalian panggil aku tikus busuk...."
"kenapa kalian tidak pernah bertanya dulu?...."
"siapa namamu...?"
"Aku akan menjawab, namaku Raja...."
"Karena ibuku bilang, aku layak menjadi raja..."
"mulai sekarang, harus kalian camkan..."
"Bahwa, namaku Raja,jadi kalau kalian bertemu aku lagi, panggil aku Raja, karena ibuku memanggilku begitu...."

"Jadi kalian harus ingat namaku adalah Raja..."

Marhaban Yaa Ramadhan

Genderang perjuangan telah terdengar
Gemuruh hiruk pikuk kegembiraan terpancar
Sambut bulan suci nan dinanti
Dibumi manusia bersukacita berlantun nada
Malaikat merengkuh jiwa dalam berkah

Karunia tak berbatas dibuka
Kalungi hati manusia dengan bunga rahmah
Bathin cucu Adam berkilau ratna
Jalani ketundukan ikhlas wibawa
Kebanggaan insan dalam patuh Tuhan
Tenggelamkan seluruh nafsu dunia
Menatap pasti lingkar dunia kemudian

Jauhkan diri dari setumpuk angkara
Membakar nurani cegah tirani
Sapuan dosa menanti terbersih
Satu harapan kemenengan teraih....

SELAMAT MENJALANI IBADAH PUASA,BAGI YANG MENJALANINYA....
MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN....

cerita omong kosong

........................................
........................................
........................................
........................................
////////////////////////////////////////
////////////////////////////////////////
////////////////////////////////////////
////////////////////////////////////////
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
////////////////////////////////////////
////////////////////////////////////////
////////////////////////////////////////
////////////////////////////////////////
........................................
........................................
........................................
........................................

lelah mendengar jargon peduli,tapi penguasa seakan
mengahalalkan dosa, mereka korban liberalisasi yang ditawarkan penguasa dan orang-tolol yang mengaku intelek, aku gak peduli sama mereka...aku hanya ingin liberalisme dihapus....untuk menyelamatkan aku , kalian, mereka, dan dunia

Amiin...

Bagai Air & Minyak



saat ini aku bingung,....
karena ibuku juga setiap hari bingung
apalagi ayahku,....
setiap saat dia bingung....
aku yakin semua orang pasti saat ini juga ngerasa bingung....

kenapa ya yang namanya kemudahan tidak pernah datang
padahal Tuhan bilang "mintalah padaku, maka akan kuberi!"
tapi kenapa sekarang ini banyak orang yang meminta dibalik jendela mobil, di lampu merah??
jarang ada orang yang mau menengadahkan tangannya meminta pada pemilik alam jagad raya ini....

oia....ngomong - ngomong mendapatkan kesempatan baik dalam hidup ini sudah kaya Air dan minyak ya??

bukan,....
bukan, karena mereka tidak bisa menyatu....
tapi karena mereka sudah sama sulitnya untuk didapat oleh kita....
makanya ibuku jadi bingng terus, karena harus selalu antri beli minyak di kelurahan....hhmmphh

ayahku juga selalu marah - marah kalo bangun pagi mau mandi air gak pernah ada, alasannya ada gangguan dari PAM,
ye... kalo setiap pagi orang susah mandi, itu baru namanya betul - betul gangguan, lantaran PAM gak bisa ngalirin air ke baskom rumahku

pokonya aku dah sebel,deh sama yang ngelola negara boneka ini!!!
pengen ganti sistemnya aja.....
hidup revolusi AIR & MINYAK

Kau yang kupilih dan yang kupercaya


Sejuta haru menggelayut di sudut mataku
Bertutur ranum tak mampu kumelantun
Rasa mati nyawa tak berdaya, dalam bimbang hati prahara
Menyantap anyir darah kehidupan, membelalak tatap timpang keadilan
Meronta iga menggapai asa, geram mencaci muka tak terima
mengais harapan dalam hampa, tersela seringai taring tertawa

Dusta....
Melati suci berlumur dusta, putih kini membatik dosa
Langkah angkuh wibawa tak berhalang, menderap sombong lantai belulang
Fajar tak berakhir engkau berfikir, detik melaju dosa kau ukir
Menatap bengis si ulat najis, memekak telinga tawa nan sadis

Aku tiarap tanpa bisa berharap, bisu terbungkam hanya menatap
Kuberi lebah saripati bunga, racun sengatan lebah kembalikan
Terlambat untuk mengumpat, belatung busuk menjelma lalat
Bebas hinggap ke bumbung atap,menatap acuh tangis melarat
Dan lalu tanpa safaat, pada kami kau khianat....

Mengapa?


Bersandar aku pada sisi kelam hidup
Tak mampu berkelit dari derita melilit
Melangkah wibawa tak pantas dirasa
Kehormatan wibawa umatku terinjak
Mengangkat pedang pun tangan berontak


Inikah akhir dari perjalan panjang pendiriku?
Membangun kesaktian hati kekuatan Rabbani
Meluntur terpecah berpencar membuih
Luluh lantak atas kejam tirani
Mengemis hidup dari tangan tiran pencaci


Keagungan nama Pencipta samar beralih
Mengekor iblis pendusta dicintai
Sejuta tangis erangan menghias mimpi
Menyemburat merah dari jantung terkasih
Belati makar durjana tertancap lagi....
Berteriak mencaci hanya mampu dihati

Berdiri....
Raih dan tegakan lagi kesucian panji
Umatku menanti disetiap penghujung hari
Umatku mengharap tiba juta infantri
Umatku ber-asa restu langit membumi
Umatku... umatku... umatku...*)

Adakah engkau peduli pada umatku....
Wahai tulang berbungkus jasad nan tegap
Dicipta atas wajib perintah bertaat
Berkorbanlah demi suci wibawa kitab
Pulangkan kembali martabat umat

Adakah engkau menutup telinga?
Adakah engkau mengunci lidah?
Adakah engkau merapatkan mata?
Mengapa...? Mengapa...? Mengapa...?

*) Ucapan terakhir Nabi Muhammad SAW saat sakaratul maut

Saat terbangun dari tidur


telah lama mata tertutup
telah lama jiwa terasing
mendengar sayup dibalik mimpi
panggilan terserak angin kelam
memanggil jiwa mendengkur renta terkubur

membuka mata tak berani sempurna
memicing pandang kejam tirani
menhambur juta jiwa melayang tercaci
dimana semangat berani mati berpanji
penjaga kehormatan sabda nabi
pelindung suci kitab Illahi....

makar terus berlanjut
tanpa bisa kita memagut
rentetan fitnah halus memusnah asa
keyakinan iman perlahan binasa

dimana tenaga kau simpan untuk mulia kita..???
dimana lelah kau tuangkan untuk mengelak kewajiban...???

OOooohh Al-Khaliq....
engkau ciptakan kami....
engkau hidupkan kami....
engkau muliakan kami....
sedang kami Durhaka kepada-Mu
sedang kami Khianat Pada nabi-Mu
sedang kami Menghinakan diri kami sendiri....
kami hinakan diri kami dihadapan pencela-Mu....

Perintah dan hukum-Mu kami tukar dengan dunia
Perintah dan hukum-Mu kami gadai dengan darah saudara kami
Perintah dan hukum-Mu kami lempar tempat dihamparan bumi-Mu

ampuni kami ya, Rabb....

Merdeka


Kembali....

Ya, bulan ini kembali lagi
Setiap orang mengumandangkan kemerdekaannya
Kita telah merdeka, kawan....
Kita telah bebas dari belenggu durja penjajah....
Kita telah terlahir sebagai bangsa bermartabat....
Kita telah berjalan dengan dada tegap berbangga....

Kita telah... Kita telah... Kita telah....

Ya....

Kita telah pula lelah bermimpi tentang kemerdekaan.
Kita telah pula bosan untuk onani menghirup kebahagiaan.
Kita telah pula jenuh dengan pengasingan saudara se-air se-tanah.

Patriotkah dirimu kawan, dengan piala agustusan?
Pahlawankah jiwamu kawan, dengan judi yang kau menangkan?
Ksatriakah pikirmu kawan, saat mencibir sebuah kekalahan?

Lihat....

Disaat kau berlari mengarak trophy juara kaum-mu
Seorang ibu membeli susu, dari uang menjual dirinya,
Seorang bocah masih tertidur dengan koran selimutnya,
Seorang lelaki tua kehujanan dengan jembatan naungannya,
Seorang lainnya melahap aking untuk sarapannya....

Lihat Kawan....

Lihat dengan matamu....
Lihat dengan hatimu....
Lihat dengan jiwamu....

Merdekakah kita???

Siapa yang merdeka....
Dari mana kemerdekaan ini....
Oleh siapa kemerdekaan ini....
dan, Untuk siapa kemerdekaan ini....

Jawab dengan lidahmu....
Jawab dengan hatimu....
Jawab dengan jiwamu....

Tapi,....
Aku merdeka kawan....
Aku merdeka dalam alamku....
Aku merdeka dengan lubang didadaku....
Aku merdeka dalam lahatku....

kini aku merdeka....inilah kemerdekaan dari Tuhanku....