
Bersandar aku pada sisi kelam hidup
Tak mampu berkelit dari derita melilit
Melangkah wibawa tak pantas dirasa
Kehormatan wibawa umatku terinjak
Mengangkat pedang pun tangan berontak
Inikah akhir dari perjalan panjang pendiriku?
Membangun kesaktian hati kekuatan Rabbani
Meluntur terpecah berpencar membuih
Luluh lantak atas kejam tirani
Mengemis hidup dari tangan tiran pencaci
Keagungan nama Pencipta samar beralih
Mengekor iblis pendusta dicintai
Sejuta tangis erangan menghias mimpi
Menyemburat merah dari jantung terkasih
Belati makar durjana tertancap lagi....
Berteriak mencaci hanya mampu dihati
Berdiri....
Raih dan tegakan lagi kesucian panji
Umatku menanti disetiap penghujung hari
Umatku mengharap tiba juta infantri
Umatku ber-asa restu langit membumi
Umatku... umatku... umatku...*)
Adakah engkau peduli pada umatku....
Wahai tulang berbungkus jasad nan tegap
Dicipta atas wajib perintah bertaat
Berkorbanlah demi suci wibawa kitab
Pulangkan kembali martabat umat
Adakah engkau menutup telinga?
Adakah engkau mengunci lidah?
Adakah engkau merapatkan mata?
Mengapa...? Mengapa...? Mengapa...?
*) Ucapan terakhir Nabi Muhammad SAW saat sakaratul maut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar