Kamis, 02 Oktober 2008

Kau yang kupilih dan yang kupercaya


Sejuta haru menggelayut di sudut mataku
Bertutur ranum tak mampu kumelantun
Rasa mati nyawa tak berdaya, dalam bimbang hati prahara
Menyantap anyir darah kehidupan, membelalak tatap timpang keadilan
Meronta iga menggapai asa, geram mencaci muka tak terima
mengais harapan dalam hampa, tersela seringai taring tertawa

Dusta....
Melati suci berlumur dusta, putih kini membatik dosa
Langkah angkuh wibawa tak berhalang, menderap sombong lantai belulang
Fajar tak berakhir engkau berfikir, detik melaju dosa kau ukir
Menatap bengis si ulat najis, memekak telinga tawa nan sadis

Aku tiarap tanpa bisa berharap, bisu terbungkam hanya menatap
Kuberi lebah saripati bunga, racun sengatan lebah kembalikan
Terlambat untuk mengumpat, belatung busuk menjelma lalat
Bebas hinggap ke bumbung atap,menatap acuh tangis melarat
Dan lalu tanpa safaat, pada kami kau khianat....

Tidak ada komentar: